Saturday, September 6, 2014

Random of This Night #2

Mengapa lebih banyak manusia yang mendengarkan hanya untuk menjawab?
Bukan untuk memahami.


Pada beberapa momen, sekelilingmu hanya ingin didengar.
Ingin menerima rasa empati.
Bagaimana kamu bisa ikut berada di dunianya saat itu.
Baik itu senang atau sedih.


..


Berada di situasi komunikasi empat mata yang membuat darahmu terpompa dan lawanmu hanya mengunci mulutnya memang menyebalkan.
Namun, sebelum darahmu mendidih, coba dengarkan lawan bicaramu.
Hemm lebih tepatnya..
Coba amati dia.
Banyak bahasa yang tidak bisa dilisankan.
Mungkin hanya bisa diwujudkan dalam diam atau malah tangis.
Dalam diam dan tangis ada hal-hal yang terlalu sulit untuk diterjemahkan oleh kata.
Bibirnya terlanjur kaku.
Asanya terburai melalui titik-titik di sudut matanya.

Apa gunanya kamu meluapkan emosimu padanya yang sedang membisu?
Karena semakin nyaring nada tinggi yang keluar dari mulutmu, akan semakin terkunci rapat bibir itu.
Untuk momen ini seperti ini, manusia ingin dipahami.


..


Kondisi terkuat sesuatu, berada pada titik lemahnya.
Dia mungkin terlihat kuat, namun ada hal-hal mikro yang jika tersentuh akan menyebabkan lubang yang dalam. Ibarat batuan yang terkikis yang lama-kelamaan mengubahnya menjadi butiran pasir.
Hanya dengan memahami, kamu akan tahu dimana titik lemah sesorang itu berada.
Titik lemah itu ada bukan selalu untuk dilumpuhkan.
Namun sebagai pengetahuanmu bahwa setiap orang punya batas, limit.
Termasuk kamu.
Maka, siapa di dunia ini yang ingin dilumpukan? Tidak ada, bukan?

No comments:

Post a Comment